Menyusui dapat memengaruhi tubuh seorang wanita dalam banyak cara, termasuk kemampuannya untuk hamil. Beberapa wanita mungkin percaya bahwa menyusui dapat menjadi metode kontrasepsi alami atau mereka tidak dapat hamil selama mereka masih menyusui.
Konsep yang berkembang bahwa menyusui dapat menjadi metode kontrasepsi alami dikenal sebagai metode amenore laktasi. Metode ini didasarkan pada fakta bahwa hormon yang dilepaskan selama menyusui, yaitu hormon prolaktin, dapat menekan ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium).
Ketika jumlah hormon tersebut meningkat, pelepasan sel telur akan dihambat dan membuat siklus menstruasi Bunda tertunda atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Oleh karena itu, semakin sering Bunda menyusui, maka semakin kecil juga kemungkinan Bunda untuk bisa segera hamil setelah melahirkan.
Kriteria Keberhasilan Metode Amenore Laktasi
Metode amenore laktasi dipercaya dapat mencegah terjadinya kehamilan secara alami. Namun, hal ini hanya efektif jika Bunda memenuhi beberapa kondisi tertentu. Berikut beberapa kriteria harus Bunda penuhi:A. Bayi harus disusui secara eksklusif (hanya ASI) selama 6 bulan pertama hidupnya, tanpa makanan atau minuman lain yang diberikan.
B. ASI diberikan secara teratur setiap beberapa jam sepanjang hari, bahkan di malam hari.
C. Periode menstruasi belum kembali setelah melahirkan.
Jika ketiga kriteria ini terpenuhi, kemungkinan untuk hamil dapat ditunda hingga beberapa bulan. Namun, hasil dari melakukan metode amenore laktasi untuk mencegah kehamilan bisa berbeda-beda pada setiap wanita. artinya, meski sudah memenuhi kriteria dan melakukan metode amenore laktasi, Bunda tetap memiliki kemungkinan untuk bisa hamil setelah melahirkan.
Selain itu, beberapa faktor seperti stres, kelelahan, dan infeksi dapat mengganggu produksi hormon prolaktin dan menstruasi yang normal, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya ovulasi dan kehamilan.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Amenore Laktasi
Metode amenore laktasi dinilai lebih unggul jika dibandingkan dengan metode kontrasepsi lainnya. Beberapa kelebihan metode ini di antaranya:A. Tidak menimbulkan efek samping
B. Lebih nyaman dan tidak memerlukan biaya
C. Tidak memengaruhi keseimbangan hormon di dalam tubuh
D. Tidak memerlukan resep dan pengawasan dokter
E. Dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan
Sementara, kekurangan dari metode amenore laktasi untuk mencegah kehamilan adalah:
A. Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual. Artinya, untuk mencegah penularan penyakit ini Bunda perlu melakukan hubungan seks yang aman dan menggunakan kondom
B. Hanya efektif selama enam bulan pertama setelah melahirkan atau selama proses pemberian ASI eksklusif pada bayi dilakukan
C. Penurunan kadar estrogen selama menyusui memicu penurunan produksi pelumas alami vagina yang berisiko menyebabkan vagina menjadi kering
D. Pemberian ASI ekslusif tidak selalu bisa dilakukan oleh setiap ibu yang baru melahirkan. Misalnya, pada ibu yang jumlah ASI-nya sedikit meskipun sudah melakukan usaha untuk meningkatkannya, memiliki gangguan hormon, atau menderita penyakit infeksi, seperti HIV
Oleh karena itu, meskipun menyusui dapat memengaruhi kemampuan seorang wanita untuk hamil, metode amenore laktasi tidak dianggap sebagai metode kontrasepsi yang efektif, apalagi jika Bunda mengalami beberapa kondisi seperti di atas.
Jika Bunda ingin menghindari kehamilan, maka sebaiknya memilih metode kontrasepsi yang lebih bisa diandalkan. Ada beberapa metode kontrasepsi yang dapat Bunda digunakan selama menyusui, seperti kondom, pil KB progesteron, atau alat kontrasepsi dalam rahim (IUD).
Bunda juga dapat memilih metode non-hormonal, seperti kondom. Namun, sebelum menggunakan metode kontrasepsi jenis apa pun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui metode mana yang paling cocok untuk situasi pribadi dan kesehatan tubuh Bunda.